Rabu, Juli 30, 2008

qissotiy kosiirotun

hadzihi kissoh 'anil mar'ah uhibbuha (hiya fi jaamiatil ITB, yumkin fii kulliyatin riyyadiyyah, aw kulliyatin handasah, aw ghoyroha, haa ka dza)
mundzu roaytuki kobla sanatan waahidatan wa nisfi, kuntu uhibbuha lianna katsiiroh asbaab. liannani a'rifuki 'indaha fataatan akhor fii kolbihaa wa tuhibbuhu, idzan ana maa takallamtu ilayki. hadza so'bun jiddan lii ahfazo hadzal hubban.
ana abhatsu koliilan fa koliilan at toriikoh li a'rifaki. al-matsaail:
- atahaddatsu ma'aki min kombutar
- bahatstu maa hiwaayatuki
- andzuruki fi katsiiro wakti
- antadziruki waktan fa waktan
- ad'uw ilallah :)
fii sabbaabur roobi' , ana laa astati' an antadziroki daaiman. yumkin hadza laysa rizkii, yumkin hadza lianna waktu (ana mutaakhir a'rifuki), yumkin anti 'indaki rojul ahsan minny, wa ghoyroha.
yumkin ana koliilun majnun 'inda a'rifuki (majnun fiil hubb?? ana laa adri ---> la'aala khoto')
bersambung........................................

Rabu, Juli 23, 2008

curhat

bismillah,

tulisan ini dibuat untuk mengutarakan uneg2 yang mungkin akan bermanfaat untuk dibaca di kemudian hari.
kehidupan ini diceritakan dimulai pada saat masuk ITB. berbasic kehidupan yang tidak tahu menahu tentang agama secara kaafah, walaupun pernah mendapat pendidikan dasar di SD muhammadiyah dan juga pernah mengikuti TPA, saya menjalankan kehidupan di ITB dengan hancur dan menganggap bahwa apa yang telah dikerjakan itu normal saja dan tidak berdosa. sholat ya bolong-bolong, rokok??? of coures, dan hal-hal lainnya yang mungkin gak perlu di sharing.
dengan mengikuti pola kehidupan seperti ini, saya masih mendapatkan nilai yang cukup tinggi, dan karena hal iniliah saya tidak bisa berpikir mengenai apa makna mensyukuri nikmat dan kufur nikmat. perlahan-lahan nilai mulai menurun, sem 3, 4, 5. dan penurunan nilai ini mungkin akan membawa cikal bakal kebaikan bagi diri saya. saya mulai sholat untuk meminta agar nilai bisa naik lagi tanpa memahami makna sebenarnya dari sholat itu. alhasil, untuk nilai di semester 6 pun jadi meningkat lagi. untuk semester 5, saya mendapatkan tambahan mentoring dari pelajaran agama islam dan mendapatkan mentor yang cukup teladan dan sabar menghadapi kenakalan saya. sebelum mendapatkan pelajaran agama ini, saya juga sudah banyak pengetahuan tentang agama baik dari bangku sekolah ataupun juga dari baca2 buku. di mentoring waktu itu, saya bisa menyambung dengan topik yang sedang dibawakan dengan santai, dan seperti kebanyakan mahasiswa tingkat akhir, paling senang ngomongin masalah nikah walaupun sebenarnya belum siap apa2. saya pun termasuk ke dalam golongan orang yang suka ngomongin masalah nikah. konsep tentang nikah pun saya pahami dan saya sempat merinding ketika dikatakan bahwa orang akan mendapatkan yang seimbang dengan dirinya. siapa saya ini???? cuma sampah seperti ini dan bisanya cuma bergantung dari uang orang tua, cuma bisa berbohong ke orang tua, dan penuh dengan keburukan2 yang lain. -----( di akhir nanti akan dibahas lengkap tentang nikah :) )-------.
masih dalam keadaan yang berubah ala kadarnya, seperti hanya mengerjakan sholat (bukan menunaikannya). saya masih tetap merokok dan karena berbekal ilmu agama, saya berani menjawab orang2 yang mengharamkan rokok (walaupun pada akhirnya, saya juga mengharamkan rokok) dan berdebat dengan dia.
waktu pun berlalu, semester 5 sudah selesai, diri sudah merasa cukup pandai dengan agama (padahal masih jauh dan banyak kekurangan). pada suatu hari, saya pernah bermimpi masuk ke dalam surga yang subhanallah banyak makanan yang lezat2, emas, berlian, singgasana yang luas, dan kebaikan yang lainnya. saya sangat senang berada di dalamnya. dan pada mimpi yang sama juga, saya dibawa oleh malaikat untuk masuk neraka. dari kejauhan saya melihat begitu pedihnya siksa neraka dan orang yang keluar dari neraka itu bilang ke saya bahwa saya tidak akan sanggup di dalamnya. pada saat malaikat ingin memasukkan saya ke dalam neraka, beruntunglah teman saya membangunkan saya dan saya pun gak jadi masuk ke dalam neraka. bisa saja pada waktu itu saya meninggal dalam keadaan tidur dan pada saat itu juga saya juga masih belum komplit mengerjakan sholat. padahal hukuman orang yang meninggalkan sholat fardhu sangat besar. saya sangat berterima kasih kepada Allah karena masih memeberikan saya kesempatan untuk memperbaiki diri. mulai saat itulah saya mulai lebih bersemangat lagi untuk mencari agama islam yang sebenarnya dan berusaha untuk melupakan masa lalu.
hari-haripun berlalu, semester 6 pun telah selesai dan saya mengambil kerja praktek di kalimantan selama 2 bulan. di bulan pertama saya merokoknya semakin menjadi aja, maklum tidak ada tempat cerita dan hanya rokok la tempat menghilangkan rasa jenuh. suatu hari, saya teringat perdebatan saya dengan teman saya masalah hukumnya merokok, dan saya pun meminta petunjuk kepada Allah untuk memberikan jawaban dari semua keraguan ini. setelah berdoa, keesokan harinya saya langsung diberi sakit tenggorokan yang cukup berat, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan bekerja pun tidak maksimal. pada saat masih dalam keadaan sakit tenggorokan yang cukup parah itu, saya jalan2 ke mall balikpapan untuk cari2 buku bacaan, dan ketika saya menengok ke suatu tempat, saya langsung melihat buku yang berjudul "haramnya merokok". saya pun langsung membelinya, dan dalam waktu kurang 1 minggu saya udah berhenti total dari merokok (mulanya mungkin dikategorikan perokok berat).
dengan berhentinya merokok itu, perasaan jadi lebih tenang, badan juga lebih sehat, terutama berolahraga jadi tidak gampang capek. saya pun berterima kasih dengan temen yang pernah berdebat dengan saya itu. thanxs friend.
setelah selesai kerja praktek, saya kembali lagi ke bandung untuk kuliah semester 7, dimana semester ini merupakan semester yang paling berat di jurusan teknik industri. semester ini penuh dengan tugas yang sangat banyak dan butuh waktu yang cukup lama untuk pengerjaannya. karena sudah terbiasa deadliner, mulai pengerjaan tugas biasanya h-3 atau h-2 dan selalu tidak tidur minimal 1 hari 1 malam. ketika malam pun berganti dengan fajar yang sebentar lagi akan masuk waktu subuh, tugas yang akan dikumpulkan pukul 7.00 paginya pun masih belum selesai, tetapi telah terdengar kumandang adzan subuh. di sinilah iman yang telah dibentuk sebelumnya diuji, apakah memilih meneruskan tugas atau berhenti sekitar setengah jam untuk menunaikan sholat subuh di masjid.
otak mulai berpikir untuk memilih mengerjakan tugas karena waktu yang tersisa untuk mengerjakan tugas tinggal 2 jam lagi, tetapi hati teringan akan keagungan hadist nabi yang intinya kurang lebih adalah "barang siapa yang mengetahui keutamaan sholat subuh di masjid, maka ia akan rela berjalan meski dengan merayap sekalipun", subhanallah, Allah telah memberikan kenikmatan sebesar itu, kenap tidak kita ambil?? apakah kita mau jadi orang yang merugi?? alhamdulillah, nikmat yang besar ini lebih diutamakan dibandingkan dengan nilai kuliah yang 3 sks ini.
semester 7 selesai, dan masuklah ke semester 8 dimana banyak dari kami yang mulai sibuk dengan tugas akhirnya. ditengah kesibukan ini, saya dikejutkan dengan berita nikahnya temen seangkatan saya. kagum dan iri (pengen juga sih) bercampur menjadi satu di saat itu, ditambah lagi dengan desakan2 atau sindiran2 dari temen supaya segera menyusul. di dalam hati saya berkata: apakah saya sudah siap?? sudah bisakah saya menjadi pemimpin keluarga?? bagaimana nanti istri saya kelak?? saya takut mendapatkan orang yang tidak beriman karena mungkin saya sendiri masih jauh banget dari kriteria orang beriman. saya pun belajar dari pengalaman, pada waktu saya masih "bandel", saya suka dengan cewek yang mungkin sekufu dengan saya pada waktu itu. saya takut ini terjadi lagi. saya sangat takut kalau perasaan ini diberikan kepada orang yang salah lagi. maka mulai saat itu, kalo mau suka ama cewek/akhwat harus benar2 diperhatikan dulu akhlaknya.
setelah dengan penuh pertimbangan mencari "calon", ternyata si calon udah punya "calon". sakit hati?? yaaaa..... adalah sakitnya, tapi mungkin dia emang bukan jodoh kita. toh semuanya udah diatur oleh tuhan semesta alam. mungkin saya tinggal menunggu undangan nikahnya saja :).
setengah tahun berlalu dari pengerjaan Tugas Akhir, saya pun lulus dari ITB dan bekerja di sinar mas group (PT. LPPPI). di sana sangat sepi, bosan, jenuh, jauh dari pusat ilmu, dan lain sebagainya. beruntung di sana saya mendapatkan satu teman akrab yang enak diajak berdiskusi dan memiliki pemahaman yang sama, tapi sayang hubungan kami cuma tidak lebih dari 3 bulan, karena saya resign dari pekerjaan saya (dengan berbagai pertimbangan tentunya). dialah yang membantu saya mengurusi masalah administrasi untuk proses pengunduran diri itu. saya sangat berterima kasih kepada beliau. thanxs JAY.
bersambung................................


Minggu, Juli 20, 2008

Menjawab tanggapan (Pacaran 2)

seorang teman berkata di komen saya:
"hehehe ...Banyak yang nulis seperti itu ... atau mendukungnya. Tapi kadang malah tidak tahu apa arti pacaran yang diprotes tsb.Anti pacaran, tapi hampir tiap hari kadang antar jemput "calon" tapi gak mau dibilang pacaran. Atau mungkin belanja barang berduaan, jalan-jalan berduaan, tapi tetap gak mau ngaku itu pacaran ..."
tanggapan saya:
saya sangat senang mendengar komen anda seperti itu. akh, bukankah dalam setiap pembukaan orang berceramah dengan ayat alquran tertulis: "man yahdillahu fa laa mudillalah, wa man yadlillu fa laa haadiyalahu", yang lebih kurang artinya: barang siapa yang telah allah beri hidayah maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang allah tidak beri hidayah maka tidak seorang pun yang dapat menyelamatkannya.
lantas apakah salah Allah??? tidak, hidayah itu ada hidayah taufik dan ada hidayah bayan (kalau tidak salah). hidayah bayan ini adalah hidayah yang harus kita cari dengan sekuat tenaga, sedangkan hidayah taufik adalah hidayah yang diberi langsung dari Allah. kedua jenis hidayah ini terdapat dalam setiap diri manusia.
lantas bagaimana dengan orang yang mengaku tidak pacaran tetapi selalu jalan berdua, mkan berdua, pulang berdua, belanja berdua dengan 'calonnya'?? sekarang saya balik tanya ke akh husain, apakah ada istilah calon sebelum lamaran dilakukan?? (kalau saya dengan keras katakan tidak ada istilah calon untuk hal yang satu ini, mungkin ini cuma pembenaran mereka saja), kita balikkan saja ke ayat di atas dan dapat disimpulkan bahwa ke dua orang ikhwan atau akhwat yang sudah mengclaim dirinya ini adalah "calon suami istri" adalah belum mendapatkan hidayah taufik atau belum mengusahakan hidayah bayan.
apa yang dapat kita lakukan?? mungkin kita cuma bisa berdoa dan mungkin memberikan nasihat kepada mereka, tapi sudah tentu dengan cara yang bijak. mengapa?? karena orang akan lari jika kita lakukan cara yang frontal kepada mereka. ini sudah sifat dasar mereka akh.
kalau memang tidak berhasil, ya kita memang tidak bisa berbuat apa2 lagi, kita serahkan kepada Allah. mengapa kita harus pusing?? semua amal perbuatan baik dan buruk itu ada semua balasan yang setimpal kelak di yaumul akhir.
kalau kita kesal karena mungkin orang yang udah memiliki calon itu adalah orang yang kita sukai, yaaa... pasrah aja, kalau emang jodoh juga tidak kemana, dan kita harus tetap yakin bahwa jodoh kita itu adalah yang terbaik dari Allah. dan yang terpenting adalah kita memperbaiki diri kita sendiri dulu karena jodoh yang akan kita dapatkan itu akan sekufu (setara) kadar keimanannya dengan kita. hal ini sangat tegas dinyatakan oleh allah dalam surat al ahzab.
sedikit berbagi cerita dengan antum: saya juga dulu pernah diajak komitmen oleh seorang akhwat dan dijanjikan bisa saja pernikahan dilakukan setelah lulus atau mapan atau lain2 hal. tapi saya menolak karena saya tidak mau melakukan "pencalonan" itu tanpa kaidah syar'i, kalau dibilang nyesal?? mungkin nyesal juga karena saya juga bisa dikatakan menyukai dia, tapi ini semua tidak dicontohkan oleh rasulullah dan para sahabatnya, jadi ini menjurus ke suatu hal yang diharamkan kalu kita lakukan. saya juga berharap kalau saja dia mengerti ini semua. tetapi yang membuat saya kaget adalah setelah beberapa lama berselang, dia (si akhwat) langsung jadian dengan orang lain. sedih ada, kesal ada, terharu ada, komplit pokoknya. tapi ini mungkin cuma sebagian kecil dari cobaan hati yang bisa mengangkat derajat kita. akhirnya saya ikhlaskan ini semua dan saya tetap menghormati keputusan mereka dan berharap semoga mereka juga mengerti mana yang haq dan mana yang bathil. wallahualam bis showaab.
o ya, sedikit analisis tambahan dari saya, mengapa ini bisa terjadi?? bisa saja disebabkan karena kurangnya ilmu, kurangnya keseriusan mencari ilmu, pintarnya pihak ikhwan atau akhwat untuk mendebatkan soal pacaran ini. untuk alasan yang terakhir ini, saya pernah mendengar pernyataan dari banyak orang bahwa orang itu (terutama wanita) sangat suka jika diberikan perhatian yang lebih secara kontinyu/terus menerus, dan bisa saja ikhwan/akhwat yang merasa tidak mau pacaran ini diberikan suatu ilmu agama yang dianggap baik (walaupun salah), seperti: saling mengingatkan sholat subuh, saling mengajak puasa sunnah, saling lomba menghafal alquran, dan lain-lain. selain itu juga mungkin salah satu dari mereka atau dua-duanya saling mendoktrin bahwa apa yang mereka lakukan ini bukanlah pacaran dan malah memberikan kebaikan kepada kedua belah pihak. naudzubillah.

Sabtu, Juli 19, 2008

perjalanan nikah (seorang teman)

ini adalah satu hari yang berisi bagaimana perjalanan nikah yang dinanti dengan deg-degan oleh seorang teman.
baca tulisan pada link di bawah ini:

Jumat, Juli 18, 2008

bahagia + sedih

hari ini aku bahagia melihat teman2ku yang akan siap2 diwisuda besok pagi. muka mereka berbunga2, wajah orang tua mereka menaruh harapan kepada mereka, sanak saudara pun tak lupa mengucapkan ucapan selamat kepada calon wisudawan.
dulu, akupun sangat senang ketika diwisuda tetapi itu cuma 1 hari. setelah itu perpisahan dengan teman akrab pun tidak bisa dihindari. sedih rasanya, yang mana kita dahulu sering bermain bersama, bercanda bersama, pergi bersama, sekarang tinggal kenangan. di tempat kerja, perasaan sepi itu masih terasa walaupun sudah ada teman yang baru. saya baru merasakan betapa pentingnya makna persahabatan bagi diriku.
sekarang, aku sudah bersama teman2 lama lagi walaupun mungkin cuma di weeken, tapi rasanya senang sekali bercanda dan bersuka ria dengan mereka. i love you all my friends. lambat laun, mungkin perjumpaan dengan teman lama ini akan berangsur-angsur menghilang dan kita semua akan disibukkan dengan kegiatan masing2, so selagi masih ada waktu untuk bercengkrama dengan mereka harus kita gunakan semaksimal mungkin. satu hal yang harus kita ingat, teman tempat kita mengadu bisa hilang tapi Allah akan selalu bersama kita dan dapat kita jadikan sebagai tempat mengadu di saat kita sedih ataupun senang. hanya allah yang selalu ada waktu untuk kita. tinggal masalah kita, apakah kita punya banyak waktu untuk mengadu kepada Allah??

Mencintai Sesama

" laa yu'minu ahadukum hatta yuhibbu........................................" (tidak sempurna iman seseorang sampai dia mencintai seseorang seperti dia mencinatai dirinya sendiri).
hadist ini sangat mendalam maknanya dan sangat sulit dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang yang tidak ingin mendapatkan kebaikan di sisi Allah.
sebagai contoh: jikalau kita mempunyai 1 buah apel dan 1 buah peer di tangan kita dan teman kita ingin meminta buah itu. apa yang kita lakukan?? tentu saja kita memberikan dia buah peer. kalau kita melihat kadar harga dari dua buah tersebut memang buah peer lebih berharga daripada apel, tapi jikalau buah peer itu memang tidak kita sukai (maka kita kasih ke orang lain) maka apa yang kita lakukan ini mungkin tidak seberapa di sisi Allah, terlebih lagi jika kita tahu orang yang kita beri buah itu tidak menyukai buah peer.
cerita di atas ini menunjukkan bahwa: 1. apa yang harus kita berikan harus dari apa yang kita sukai, 2. kita harus semaksimal mungkin membahagiakan sesama seperti kita ingin dibahagiakan oleh orang lain, 3. kecintaan terhadap sesama menandakan bahwa kecintaan terhadap diri kita sendiri .
teman, bukankah kita sangat mengharapkan dibahagiakan oleh orang lain, mengapa kita tidak membahagiakan mereka semampu kita?? mengapa kita selalu menomorduakan mereka?? mengapa kita bersikap tidak peduli terhadap sesama?? mengapa kita memberikan apa yang tidak kita suka kepada mereka??? RENUNGKANLAH INI WAHAI TEMAN. bukankah kita sama-sama ingin menikmati sorga Allah?? amalan apakah yang kita andalkan?? sekedar sholat kita yang acak2an?? sekedar puasa kita yang mungkin cuma lapar dan haus??? tidak, ini semua tidak cukup untuk memperoleh nikmat yang besar dari Allah SWT. pintu sedekah telah dibukakan oleh Allah, dari jihad sampai menyingkirkan duri dari jalan pun sangat bernilai dimata Allah. marilah kita sama-sama memperhatikan keadaan sekitar kita.

ibu

kalau kita sekedar membaca judul dari tulisan ini mungkin terkesan bahwa makna yang terkandung di dalamnya tidak terlalu penting dan berarti untuk ditelaah. zaman sekarang ini banyak sekali orang2 termasuk saya dan kita yang masih tidak memperlakukan ibu kita sebaik mungkin. mulai dari menolak permintaannya, berkata dengan nada yang lumayan tinggi, dan lain sebagainya.
padahal pernah seorang sahabat pernah bertanya kepada rasulullah, siapa orang yang harus aku hormati ya rasul?? rasul menjawab ibumu (tsalasata marrots/3x), kemudian baru rasul menjawab bapakmu. perkataan pengulangan 3x dari rasul ini berupa penjelasan mengenai betapa pentingnya menghormati seorang ibu karena dia yang sangat dengan senang hati merawat kita mulai dari kita dalam kandungan sampai sebesar sekarang ini. tidak bisa dibayangkan betapa sakitnya melahirkan, betapa merepotkannya membawa kita dalam kandungan ketika ibu kita beraktivitas, dan lain sebagainya. lantas, apa balasan kita??? berkata 'ah' saja sudah dilarang dalam alquran apalagi menolak perintahnya. masya allah. sungguh hina kita ini.
semestinya orang yang sholatnya benar pasti memahami benar perintah2 yang ada di alqur'an apalagi perintah se-urgent ini (menghormati orang tua). percuma sholat kita rutin tetapi aplikasi dalam kehidupan sehari-hari kita tidak baik. ciri orang yang bersholat adalah berguna bagi semua makhluk dan meningkatnya suata perasaan sensitivitas mengenai kekuasaan allah dan hak-hak makhluk ciptaannya yang lain.
untuk itulah, salah satu aplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat menandakan bahwa sholat kita sudah benar adalah memberikan penghormatan yang paling istimewa terhadap ibu kita. bukankah sorga itu dibawah telapak kaki ibu??? orang bisa tidak masuk sorga kalau ibunya tidak ridho kepada dia. naudzubillah min dzalik.

"dari seorang anak yang sangat mencintai ibunya, dan tidak terkecuali juga bapaknya dan saudaranya"

Selasa, Juli 15, 2008

kewajiban berjilbab

baca di link di bawah ini (cukup menggugah):

http://hmmmnulisapayaaaa.blogspot.com/2008/07/peringatan-bagi-kaum-perempuan.html

pacaran

Saat ini bukan hal aneh lagi jika kita melihat sepasang remaja bergandengan tangan, bermesra-mesraan, bahkan berciuman di tempat umum. Pacaran, itulah sebutannya. Tidak memandang usia, baik mahasiswa, SMA, SMP, bahkan anak SD pun sudah ada yang mengarah kesana. Seakan-akan hal ini sudah menjadi budaya bangsa kita ini.Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari perkenalan sebelum menuju ke jenjang rumah tangga hingga ada pula yang hanya untuk bersenang-senang.Lalu, bagaimanakah pandangan Islam sebenarnya tentang hal ini? Dan bagaimana “pacaran” yang islami?
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. Sabdanya : “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan zinanya memegang. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti.” (Hadis Shahih Muslim No. 2282).
Jika kita melihat dari Hadis Shahih Muslim tersebut, sudah jelas-jelas bahwa Pacaran itu termasuk Zina.
Zina Mata = Memandang.
Zina Telinga = Mendengar.
Zina Lidah = Berkata.
Zina Tangan = Memegang.
Zina Kaki = Melangkah.
Zina Hati = Ingin dan Rindu.
Memang ini semua masuk dalam kategori Zina kecil. Tapi ini semua menjadi pintu untuk melakukan Zina besar, seperti dijelaskan pada akhir hadis yang berbunyi “…sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti.”Kenapa? Karena tidaklah mungkin orang akan berzina besar, jika zina kecil ini tidak dilakukan terlebih dahulu.
suatu renungan :
ya Allah dzat yang jiwaku berada dalam genggamanmu. sungguh hina hamba mu ini. hati ini masih bisa dikuasai hawa nafsu. engkau sudah sangat baik kepada kami dengan menciptkan keindahan pandangan kepada lawan jenis dan kami pun telah engkau berikan/kesempatan untuk mengetahui bahwa pacaran itu adalah ladang yang sangat potensial untuk berzina. tapi maafkanlah hamba-Mu ini yang kadangkala mempunyai kecenderungan untuk ke arah sana, ingin berduaan dengan orang yang disayangi dengan alasan apapun. dalam lubuk hati, saya bertanya dimana akidah saya?? dimana akidah teman-teman saya?? apakah saya harus bersedih jika saya kehilangan orang yang pernah saya sayangi?? tidak, cinta kepada manusia itu bukan cinta hakiki. hanya dengan mengingat-Mu lah hati saya menjadi tenang. perasaan cemburu dan ingin memiliki lawan jenis sebelum pernikahan adalah fitrah yang sangat gampang dikuasai oleh setan yang terkutuk.
ya Allah kekasihku, kenapa masih banyak orang yang tidak memahami larangan mu ini?? mereka seolah olah menganggap bahwa ini adalah suatu keharusan. ampuni mereka ya Allah. berilah mereka hidayah Mu, semoga mereka tidak meninggal tidak dalam keadaan 'berzina kecil' ini.
ya Allah, aku juga sangat hina ketika hendak membangun hubungan dengan lawan jenis karena perasaan nafsu, ingin memiliki walaupun belum menikah. semoga Engkau menguatkan hati ini untuk istiqomah di jalan mu dan membuat hati ini hanya memikirkan-Mu seutuhnya. semoga Engkau memberikan hamba-Mu ini seorang akhwat yang sangat mengerti tentang agama dan mempunyai keinginan yang kuat untuk bersama-sama mengkaji agama-Mu dalam perwujudan al-quran dan hadist. saya berharap engkau memberikan ku pendamping yang sesuai tanpa harus melalui cara pacaran walaupun untuk zaman yang 'gila' seperti sekarang ini adalah sesuatu yang sangat langka.
untuk semua :
'ingatlah bahwa dunia itu tidak lebih baik daripada bangkai. jangan tertipu dengan keindahan dunia. itu hanyalah sesuatu yang sangat kecil jika dibandingkan kebahagiaan akhirat'
wassalam

tulus atau fulus??

kata ini sangat menarik untuk kita bahas...
walaupun yang berbeda cuma 1 huruf di awal kata saja tetapi memiliki perbedaan arti yang sangat jauh... apalagi kalau dikaitkan dengan hati...
sekarang ini kita lihat banyak pejabat negara / calon pemimpin yang lain berbondong bondong ingin menjadi petinggi / pemimpin dengan alasan ingin membuat negara indonesia / partai / kelompoknya lebih baik..
jika keinginan ini menyangkut hajat hidup orang banyak maka sang calon pemimpin ini sudah pasti harus berkewajiban mensejahterakan orang banyak tersebut.
tapi ironisnya, keinginan untuk menjadi pemimpin ini bukan tulus untuk membantu orang lain tetapi ingin mendapatkan fulus???
SUNGGUH MEMALUKAN!!!!!!
apakah mereka tidak takut dengan pengadilan tuhan yang sangat adil dan berat ini????
kalau kita tinjau balik bagaimana cara kebanyakan pemimpin di indonesia ini menjadi pemimpin.... ya benar : waktu mencalonkan menjadi pemimpin mereka menghabiskan banyak uang untuk merebut simpati rakyat, merangkai visi dan misi yang tidak berlandaskan alquran dan sunnah (mungkin cuma omong kosong), dan lain sebagainya. perjalanan untuk menjadi pemimpin seperti ini kemungkinan akan menyebabkan mereka untuk 'mengembalikan' uang mereka dengan cara korupsi dan lain sebagainya...
sungguh jelek tabiat mereka ini... padahal dahulu khalifah umar bin khatab sewaktu menjabat sebagai pemimpin negara badannya samapai kurus kering karena memikirikan nasib rakyatnya terlebih dahulu...
kenapa sampai sedemikiannya??
ya, karena konsep 'la ilaha ilallah...' nya sangat kuat dan dia sangat takut terhadap pengadilan Tuhannya. siapat Tuhannya????
tuhannya adalah : ALLAH SWT.... ternyata Tuhannya sama dengan tuhan kita / pemimpin di Indonesia, tapi penghayatannya yang sangat berbeda dengan kita sekarang.
dari pelajaran di atas, saya akan berpendapat bahwa kebobrokan kita dan juga pemimpin kita ini disebabkan oleh :
- keserakahan manusia
- sangat mencintai dunia (harta, dll)
- tidak memahami alquran dan hadist
- harta yang kita dapat tidak halal sehingga kinerja kita juga menjadi mengarah ke hal yang tidak halal
- ilmu yang kita dapat juga haram. misalnya dengan jalan mencontek sehingga keberkahan itu hilang dari diri kita
- dll
kalau kita bandingkan salah satu contoh : presiden Iran (Mahmoud Ahmadinejad) yang selama menjabat menjadi presiden beliau membaur dengan rakyat jelata, membagikan gaji presidennya kepada rakyat kurang mampu, hanya memakai gaji dosen untuk kebutuhan sehari harinya, berani menolak kemungkaran, sederhana, dan masih banyak lagi...
bisa kah kita menjadi sosok seperti presiden Iran tersebut??

teman

seberapa besar kah arti teman di kehidupan kita???
mungkin kita tidak terlalu berpikir bahwa teman merupakan kebutuhan hidup yang sangat mempengaruhi kita sejauh ini. sekarang ini saya pribadi merasakan arti teman dalam kehidupan saya. teman sangat membantu kita menjalani kehidupan di dunia ini...
di bandung (udah 4 tahun di sana) saya mendapatkan teman yang beraneka ragam. mulai dari yang jelek sampai yang baik sekalipun. ternyata pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian kita dalam bertindak dan berpikir..
teman yang baik adalah teman yang selalu mengingatkan kita dalam kebaikan bukan berarti teman yang baik itu adalah teman yang selalu menawarkan kita rokok untuk dikonsumsi... tidak, itu bukan teman yang baik... teman sejati adalah teman dimana kita akan segan / malu untuk berbuat kejahatan / kejelekan di depan dia... (semoga kita selalu merasa malu melakukan kejahatan karena Allah SWT selalu melihat kita).
rasa kebutuhan terhadap teman ini sangat saya rasakan sekali ketika saya pergi ke palembang (meninggalkan bandung tempat dimana saya memiliki banyak teman sepemahaman dan hobi yang sama). ternyata ketika berada jauh dari teman, hidup terasa sangat sunyi, sepi, dan tidak ada kegiatan seperti yang dilakukan biasanya. biasanya kami selalu ngobrol, makan, bersenda gurau, dan main bersama tapi sekarang yang ada hanyalah suatu perasaan sepi.
dengan teman bisa saling mengingatkan untuk beribadah bersama tapi sekarang ibadah hanya dilakukan dengan kesadaran diri sendiri tanpa ada yang mengingatkan...tanpa terasa nilai-nilai keimanan seakan akan berangsur angsur terkikis dan kita harus berusaha sendiri mempertahankan agar keimanan dalam diri ini tetap bertahan.
temaannnn.... aku sangat merindukan kalian...
dengan support dari kalian dan berdiskusi dengan kalianlah kehidupan akan lebih terasa berarti...
sekarang saya bingung bagaimana mengisi kehidupan yang terasa sepi ini jika kalian nanti sudah terpisah satu sama lain.. mungkin solusinya adalah mencari pendamping hidup sesegera mungkin untuk mengisi kekosongan hari-hari ku dan berbagi rasa untuk mendapatkan ketenangan hidup.

NB : carilah teman sejati yang ketika engkau melihat atau bersamananya engkau akan selalu mengingat Allah!!!!

pacaran 2

pernyataan :
anak baginda Rasulullah, Fatimah pernah kangen dengan Ali sebelum beliau menikah, nah kalo kita menjalin hub. dengan lwn jenis itu niatnya untuk brdkwah dan saling membimbing tuk sm2 di JalanNya apakah itu masih trgolong negatif??
tanggapan :
ikhwan akhwat fillah rakhimakumullah, pernyataan di atas sungguh pernyataan yang sangat baik untuk kita bahas.
kalau menurut pemahaman saya, ketika fatimah kangen kepada ali itu adalah hal yang wajar karena itu merupakan fitrah manusia untuk menyukai lawan jenisnya. tapi apakah lantas fatimah dan ali berpacaran?? TIDAK, mereka tidak melalui jalur berpacaran tetapi mereka langsung melakukan pernikahan.
alasan yang lainnya adalah : nabi Muhammad SAW menikahi aisyah pada usia 6 tahun dan mereka baru menjalani kehidupan berumah tangga ketika aisyah berumur 9 tahun. di sini kita dapat lihat bahwa daripada pacaran, rasulullah lebih baik menikahi aisyah. hal ini sangat baik karena lawan jenis kita itu baru halal untuk kita jika telah terjadi pernikahan.
kalau kita kembali ke konsep pacaran, pacaran ini bisa kita katakan suatu "pernikahan kecil" dimana dua sejoli berjanji untuk setia sampai mereka menikah. di sinilah kesalahnnya karena pacaran ini meniru ijab kabul dalam pernikahan dan seolah olah pasangan kita itu hanya milik kita dan kita berdua telah terikat dengan janji yang pernah kita sepakati bersama untuk saling menunggu. lantas apakah ini benar??? coba kita tanyakan pada hati nurani kita.
untuk sekedar pengetahuan dan bahan perenungan kita, mengapa aktifis dakwah yang semangat menyebarkan islam memilih untuk tidak berpacaran dan lebih suka memilih langsung menikah walaupun waktu untuk berkenalan dengan calonnya bisa dikatakan masih seumur jagung?
ikhwan akhwat fillah rakhimakumullah, saya belum pernah mendengar seorang ustadz yang berceramah yang isinya membolehkan pacaran. apakah para ustadz tersebut tradisional ??? TIDAK, mereka sangat mengetahui aturan yang dibuat oleh ALLAH SWT dan takut kepada-Nya. walaupun ada ustadz yang membolehkan kita untuk berpacaran, itupun harus memenuhi 3 syarat berikut :
silahkan pacaran dengan makhluk bukan ciptaan ALLAH
silahkan pacaran di tempat yang lahannya bukan ciptaan ALLAH
silahkan pacaran asalkan tidak ketahuan oleh ALLAh.
persyaratan di atas tidak lain adalah suatu bentuk larangan yang diperhalus kata-katanya, sedangkan maknanya sama dengan larangan yang lainnya.
Untuk mengatasi permasalahn ini semua (masalah pacaran), silahkan Anda menikahinya segera jika Anda takut kehilangan orang yang Anda cintai tersebut. ta'aruf (pendekatan) yang dibolehkan juga tidak boleh terlalu lama (mungkin sekitar 1-3 bulan) dan itupun tujunya untuk mengetahui calon istri/suami kita mengenai pemahaman agamanya, visi hidupnya, tabiatnya, sosialisasinya, dan hal-hal yang sangat urgent untuk menjalani kehidupan berkeluarga kelak.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dan menyakiti hati orang yang berpacaran. ini tidak lain hanya untuk kebaikan kita bersama. jazakumullah. wasalamualikum wr, wb.

temankah?

apakah yang dimaksud dengan teman?
sejauh manakah seseorang dinamakan teman?
apakah orang yang selalu kita sms dinamakan teman, walaupun ketika bertemu langsung dengannya kita tidak dapat berkomunikasi dengan nyaman?
apakah orang yang sering membahagiakan kita juga dinamakan teman, walaupun kita juga sering sakit hati olehnya?
apakah orang yang enggan bertemu dengan kita bisa dikatakan dengan teman walaupun dari mulutnya dinamakan teman?
apakah orang yang egois dinamakan teman?
apakah orang yang mau mendengarkan kita berbagi ketika dia bahagia (tidak pada saat dia sedih) dinamakan teman?
apakah teman tergantung dengan MOOD?
aaahhhh...sungguh unik kata 'teman' ini. teman adalah orang yang tulus mau bersahabat dengan kita di berbagai kondisi.... terima kasih temanku.

memalukan

suatu ketika adzan selesai dikumandangkan, kewajiban kitalah untuk menyegerakan sholat di masjid. tapi yang terjadi pada waktu itu (zuhur) adalah masjidnya kosong. coba bayangkan, rumah allah swt yang paling agung bisa kosong padahal jika kita lihat mall di sekitar kita, banyak sekali orang muslim yang berada di sana ketika jam sholat masuk. memalukan!!!
sebagai muslim, khusunya untuk kita sudah sangat jelas bahwa tiada sholat di masjid untuk sholat fardu bagi tetangga masjid.maksud tetangga masjid ini adalah ketika kita mudah untuk menjangkau mesjid. jadi tidak ada alasan malas atau berdalih islam itu mudah dan jangan dipersulit. itu hanya pembelaan belaka. saya harap kita bisa sama2 bisa merubah diri kita, dan ini juga merupakan teguran keras untuk aktifis dakwah yang menyerukan sholat berjamaah di masjid tetapi dia malah sholat di rumah, apalagi sampai telat. :).
semoga kita sama sama diberi kemudahan untuk sholat di masjid secara berjamaah.amiiin

keadilan

mungkin selama ini seringkali kita mendengar pihak pemerintahan berkoar koar mengenai persamaan hak. tapi nyatanya jika kita melihat dalam kehidupan sehari hari kita : bagaimana ketika pejabat pemerintah menggunakan jalan raya?? sudah tentu polisi pengawal yang goblok menyuruh kita minggir sejenak, padahal belum tentu kerjaan mereka itu lebih penting daripada kerjaan kita yang disuruh minggir. padahal solusinya ya para pejabat itu datang aja lebih awal jika tidak ingin terlambat. mereka tidak menyadari bahwa semuanya ini nanti ada balasannya di sisi Allah SWT.
contoh lainnya adalah ketika polisi menilang orang yang melanggar lalu lintas, jika dilihatnya orang itu adalah orang penting atau kenalan orang penting atau sejenisnya maka polisi tersebut tidak jadi menilang orang tersebut.
dimanakah persamaan hak setiap manusia???
apakah pada hukum yang dibuat itu dibedakan hak untuk warga biasa dan hak untuk pejabat pemerintah ataupun hak untuk orang kaya???

fitrah manusia

sekarang ini jika kita melihat kehidupan kita, tidak jarang kita melihat orang yang tidak takut pada Allah. mereka dengan santai melakukan hal dosa, dangan santai mendebat ayat2 alquran dengan tujuan apa yang dilakukannya itu tidak berdosa, mereka seolah olah tidak menganggap adanya sorga dan neraka tetapi ketika ditanya mereka menginginkan sorga.
begitulah tabiat manusia, selalu mau yang enak dan selalu tidak mau bersusah payah. teman, sadarlah bahwa kehidupan dunia ini sangat sebentar, mungkin kehidupan dunia ini membuat kita lupa kepada kehidupan akhirat karena : kita membiarkan jiwa kita dikuasai oleh iblis, kita tidak berusaha mencari ilmu agama, dan kita juga tidak bisa membayangkan nikmatnya kehidupan akhirat sehingga kita tertipu kehidupan dunia.
saya ada cerita nyata mengenai betapa takutnya manusia itu kepada Allah dan sesungguhnya mereka itu berdoa jika ingin sesuatu. itulah fitrah manusia sebagai makhluk yang takut kepada khaliknya jika jiwanya terancam.
ceritanya ketika saya naik pesawat dan kebenaran pada waktu itu cuaca sangat jelek dan serasa pesawat udah mau jatuh dan mungkin kami penumpang pada waktu itu kami benar2 merasa bahwa jiwa kami sangat tergantung pada-Nya. maka ketika pesawat terasa membentur sesuatu spontan saja seluruh penumpang beristigfar dan lain sebagainya, semua langsung berdoa kepada rabb nya masing-masing. sungguh tercipta keadaan yang khidmat......
coba renungkan wahai teman, bagaimana jika di jiwa kita tertanam perasaan bahwa sebentar lagi kita akan mati (seperti keadaan ketika pesawat hampir kecelakaan), tentunya kita akan berdoa terus setiap hari dan meninggalkan maksiat yang sering kita lakukan. untuk itu saya mengajak saya dan saudara seiman saya untuk kembali kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, mengikuti syariat islam, dan istiqomah terhadap semuanya. semoga kita semua diberi ketenangan hidup, karena ketenangan datang dari hati bukan dari harta dsb. mungkin orang banyak tidak percaya karena pikiran mereka selalu fokus pada materi dan beribadah hanya dianggap sebagai selingan. semoga kita bersama bisa merasakan kenikmatan iman. wasalam.

mana yang lebih kaya?

asw,,,,
untuk ikhwa ku tercinta
coba sejenak kita renungkan : mana yang lebih kaya?? orang dengan pemasukan ratusan juta rupiah, harta-harta berharga lainnya, hidupnya merasa bahagia (fisik), tetapi tidak pernah beribadah dan tidak jelas tempat mengadunya atau kah orang yang mungkin pemasukannya kurang dari 5 juta tetapi memeiliki kebahagian hati serta kenikmatan beribadah?
mungkin orang yang kaya hanya melihat dari sisi luar kita yang tergolong orang miskin saja dan memvonis bahwa orang miskin tidak bahagia, padahal banyak orang yang miskin harta tetapi jiwanya kaya akan kebahagian yang hakiki.

pemimpin atau penguasa??

sekarang lagi marak maraknya kampanye calon ....... (macem2)
coba kita tinjau sedikit keadaan 'pemimpin' di indonesia.
apakah mereka benar2 pemimpin atau hanya penguasa???
:::::::::::::::
bedanya : pemimpin adalah orang yang tulus menginginkan kebaikan bagi rakyatnya walaupun harus disertai dengan pengorbanan dirinya. penguasa adalah orang yang melayani rakyat tetapi dibalik itu menginginkan jabatan, ingin dihormati, menginginkan gaji yang sangat besar, dll.
kalau calon2 pemimpin ingin benar2 dikatakan pemimpin, ayo penuhi kriteria pemimpin yang disebutkan. mungkin pemimpin sejati tidak mengutamakan gaji. so, jika gaji seorang pemimpin 5-10juta (sama seperti rakyat kantoran kebanyakan) semestinya mereka menerimanya dengan lapang dada karena ini misi sosial bukan pekerjaan komersil. gimana calon pemimpin (mungkin kita kelak akan menjadi pemimpin juga)??? apakah kalian menyanggupinya??

alhamdulillah

bismillah....
alhamdulillah baru2 ini ada anak TI 06 yang memutuskan untuk memakai jilbab.
senang banget rasanya melihat saudara seiman kita diberikan hidayah yang besar oleh Allah SWT, semoga ini merupakan awal perubahan yang bisa menghantarkan kita untuk mendapatkan keridhaanNya.
sebagai seorang muslim tentunya kita itu saudara dan diharapkan teman-teman dari MITI terutama yang akhwat untuk membantu memberikan pelajaran dan akidah yang kuat kepada anak TI 06 tersebut dan kami pun siap membantu.
semoga dakwah di TI bisa terus berjalan....
mari kita buat TI sebagai muslimah terbanyak menggunakan jilbab!!!
semangat!!! semangat!!!!

jangan sombong

sombong adalah bagian yang mungkin terdapat dalam diri setiap manusia. tapi kita sebagai seorang muslim yang beriman, diharapkan untuk segera meminta ampun jika terbesit kesombongan.
kesombongan itu banyak sekali, antara lain :
. sombong ilmu
. sombong rupa
. sombong keahlian
. sombong kedudukan
. sombong status sosial
. dll
akhii, ukhtii... apa yang harus kita sombongkan?? toh kita juga sama2 alan menjadi tanah dan lagipula Allah tidak melihat apa2 dari kita selain iman dan taqwa. jadi bisa saja kita yang pejabat pemerintah yang zalim sebenarnya lebih hina dihadapan Allah daripada pemulung yang shaleh.
wahai orang yang masih menderita di dunia, tetaplah beriman dan beramal shaleh karena kenikmatan kalian sedang ditangguhkan untuk kenikmatan yang abadi, janganlah kalian iri terhadap kemewahan dunia yang dimiliki oleh orang2 kaya.
yang harus kita ingat bahwa sombong itu hanya milik Allah, ingatlah pula bahwa kecantikan (salah satu contohnya) itu sebenarnya adalah kenikmatan dan cobaan yang sangat besar untuk kita. sangat rugi sekali jika kita sombong akan kecantikan kita, karena hal itu dapat menghantarkan kita ke dalam neraka.
"akan masuk neraka orang yang di dalam hatinya terbesit sedikit kesombongan" --> hadist rasulullah Saw.
naudzubillah

hukum

apakah ada hukum yang menandingi hukum ALLAH???banyak sekarang orang yang berlomba2 untuk membuat hukum baru selain hukum allah padahal sudah jelas bahwa hukum islam itu sudah lengkap... mari kembalikan ke alquran dan hadist, bukan merujuk ke.............................................

short dialogue

asw,
teman2 yang tercinta, tidak jarang kita berada pada kondisi dimana hati kita/keimanan kita naik turun. di saat keimanan kita naik, jiwa bergejolak untuk menegakkan syariat, tetapi kadangkala kondisi menurun, hati selalu dikalahkan hawa nafsu. hawa nafsu itu berasal dari setan yang bisa saja media perantaranya adalah kita.
maaf sebelumnya, nanti saya akan menuliskan percakapan singkat antara anak dan orang tuanya dimana orang tuanya adalah orang yang sangat paham akan agama dan anak merupakan orang yang sholatnya 5x dalam 1 hari. tetapi anaknya dikuliahkan di kuliah umum yang memungkinkan terpengaruh kebiasaan, budaya, teman, dan lain sebagainya.

sang ayah yang melihat ketidak beresan pada anaknya ingin meluruskan anaknya, salah satunya adalah menyuruh anaknya menikah agar bisa menahan nafsu dan pandangan.
berikut percakapannya :
orang tua (o) : asw
anak (a) : was
o : bagaimana kuliahnya wahai anakku
a : baik ayah
o : apakah kamu bisa beradaptasi dengan teman2 di sekitarmu
a : alhamdulillah
o : apa rencanamu ke depan anakku?
a : insya Allah melanjutkan sekolah lagi ayah
o : kenapa kamu bersemangat sekali untuk sekolah, bagaimana dengan ilmu agama mu?
a : sekolah bisa membuat kita sukses ayah, bisa punya uang banyak dan nantinya uang ini akan saya sedekahkan di jalan Allah. ilmu agama tetapi akan saya pelajari ayah
o : bagus kalau kamu masih ingat agama, ayah doakan semoga janji kamu untuk sedekah itu tetap kamu laksanakan kelak. banyak orang yang lupa akan janjinya karena kenikmatan dunia.
a : insya Allah ayah, syukron jazillah ayah.
o : terus, kapan kamu akan menikah?? menikah itu setengah agama
a : insya Allah etelah sekolah saya tamat dan saya sudah sukses ayah
o : apa kriteria sukses kamu?
a : sukses itu ketika kita bisa memberik kepada orang lain ayah, mungkin untuk zaman sekarang ini adalah dengan kita mempunyai penghasilan yang lebih
o : ooo...begitu ya???
a : betul ayah, sekarang semuanya mahal, kita harus berhitung ayah, apalagi kalau sudah punya anak, mau sekolah, jajan, dan keperluan lainnya. terus kalau anak kita bertambah banyak tapi penghasilan kita tetap, kita bakalan susah dan malah bisa membuat kehidupan keluarga berantakkan.
o : maaf anakku, siapa tuhan kamu??
a : Allah, kenapa bertanya begitu ayah??
o : anakku, Allah lah penjamin rezeki bagi kita, jangan terlalu menghitung rejeki sedetail itu. kita cuma berusaha dan tawakal. apa kita telah menjalankan kewajiban kita dan menunaikan hak Allah?? zakat, sedekah, menyayangi yatim, dll nya.
a : astagfirullah, maaf ayah.
o : tidak apa2 anakku, ayah cuma mau bantu mengingatkan karena jaman kita ini sudah rusak
a : iya ayah, ngomong2 kenapa ayah tadi menanyai kapan saya akan menikah??
o : ayah lihat, kamu sedang dekat sama fulanah... jadi ayah pikir kamu akan segera menikahinya
a : belum ayah, mungkin 2 atau 3 tahun lagi..... pernikahan kan sangat krusial ayah jadi kita harus benar2 mengetahui calon pasangan kita.
o : kenapa harus 2 tahun??????
a : biar benar2 mengenal ayah. baik buruknya, akhlaknya, keluarganya, dan lain sebagainya ayah. bukankah rasul mengatakan bahwa kita harus mencari pasangan yang baik yah??
o : tidak pantas kamu memakai hadist untuk perbuatan yang mendatangkan banyak mudhorot. apa yakin kamu tidak memakai nafsu???
a : tidak ayah, ini juga untuk kebaikan kami berdua untuk tetap berada di jalan Allah
o : alhamdulillah niat kamu baik. tapi maaf anakku, niat yang baik tetapi tata caranya salah tetap akan mendatangkan dosa.
a : dimana dosanya yah??
o : dosanya kamu telah membuat ikrar yang manandingi/menyerupai ijab qabul saat pernikahan, hati kamu selalu memikirkan dia, kemungkinan sering berduaan, peluang pikiran maupun tindakan untuk berzinah baik kecil maupun besar semakin terbuka lebar, dan masih banyak lagi anakku.
a : apalagi ayah?
o : kamu kemungkinan lebih mencintai dia daripada Allah. mungkin secara lisan kamu menolaknya, tapi hati tidak bisa dibohongi anakku.
a : mmmmm....., tapi kenapa banyak orang yang berpacaran/berkomitmen ayah?? bahkan aktivis juga melakukannya
o : kenapa harus mengikuti mereka??? apakah yang jelek harus diikuti? kita hidup itu ada tuntunan dari rasul SAW, jangan kecewakan beliau dengan melihat kelakuan kita.
o : ayah maklum kamu begini, karena ini sudah budaya primer dan inilah yang diharapkan musuh2 kita. bergandengan tangan, berpakaian setengah telanjang, menonton acara tidak senonoh, dan lain sebagainya.
a : terima kasih ayah, tapi saya benar2 mencintai fulanah
o : kalau begitu, nikahi dia kalau tidak tinggalkan dia demi kebaikan kita semua. takutlah pada Allah ya anakku.
o : hari pembalasan itu sangat beratm kita akan sangat ketakutan pada waktu itu. bahkan perkara seperti membuang sampah sembarangan saja tidak luput dari perhitungan.
a : terima kasih ayah atas nasihatnya
o : ooo.. yah pesan ayah, jangan kamu hanya mengingat bahwa Allah itu maha pengasih dan penyayang tapi juga ingatlah bahwa azab Allah sangatlah pedih.
a : iya ayah.. jadi bagaimana saya kedepannya terhadap fulanah ayah
o : jika kamu takut Allah dan Rasulnya, buang komitmen yang pernah kalian buat sebelumnya dengan cara yang baik, misalnya dengan menjelaskan kepadanya dengan cara yang halus. kalau dia memang berilmu dan berpikiran terbuka, insya Allah dia akan menerima. tetapi jika pikiran udah dibutakan oleh nafsu maka perkataanmu dianggap angin lalu saja.
a : insya Allah ayah..
demikian lah percakapan singkat antara ayah dan anak mengenai realita sehari2 yang sering terjadi di kehidupan kita sekarang ini.
setiap kita ada dosa, penulis juga mohon maaf kalau ada salah dan cerita di atas juga pernah saya alami sendiri. sebaik baik manusia adalah yang cepat bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. mari kita sama2 mensucikan hati kita dan menambah ilmu agama kita.
bagi yang tidak sependapat, silahkan untuk menempuh jalan anda sendiri dan silahkan untuk mempertanggungjawabkannya nanti di depan sang pencipta.
tulisan ini bukan untuk didebat, rasul SAW sangat tidak menyukai yang namanya debat. maaf kalau ada kesalahan, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. amin

sejalan

tidak benar jika dikatakan semua itu tergantung dengan niat kita!!!! islam mengajarkan bahwa selain niat juga dituntut syariah atau tata cara menjalankannya dengan benar.... jadi jangan jadikan dalil tergantung dengan niat kita sebagai hujjah atau pegangan kita untuk melakukan sesuatu yang syubhat!!!!

Mengenai Saya

bandung, jawa barat, Indonesia
cuma orang biasa