bismillah,
tulisan ini dibuat untuk mengutarakan uneg2 yang mungkin akan bermanfaat untuk dibaca di kemudian hari.
kehidupan ini diceritakan dimulai pada saat masuk ITB. berbasic kehidupan yang tidak tahu menahu tentang agama secara kaafah, walaupun pernah mendapat pendidikan dasar di SD muhammadiyah dan juga pernah mengikuti TPA, saya menjalankan kehidupan di ITB dengan hancur dan menganggap bahwa apa yang telah dikerjakan itu normal saja dan tidak berdosa. sholat ya bolong-bolong, rokok??? of coures, dan hal-hal lainnya yang mungkin gak perlu di sharing.
dengan mengikuti pola kehidupan seperti ini, saya masih mendapatkan nilai yang cukup tinggi, dan karena hal iniliah saya tidak bisa berpikir mengenai apa makna mensyukuri nikmat dan kufur nikmat. perlahan-lahan nilai mulai menurun, sem 3, 4, 5. dan penurunan nilai ini mungkin akan membawa cikal bakal kebaikan bagi diri saya. saya mulai sholat untuk meminta agar nilai bisa naik lagi tanpa memahami makna sebenarnya dari sholat itu. alhasil, untuk nilai di semester 6 pun jadi meningkat lagi. untuk semester 5, saya mendapatkan tambahan mentoring dari pelajaran agama islam dan mendapatkan mentor yang cukup teladan dan sabar menghadapi kenakalan saya. sebelum mendapatkan pelajaran agama ini, saya juga sudah banyak pengetahuan tentang agama baik dari bangku sekolah ataupun juga dari baca2 buku. di mentoring waktu itu, saya bisa menyambung dengan topik yang sedang dibawakan dengan santai, dan seperti kebanyakan mahasiswa tingkat akhir, paling senang ngomongin masalah nikah walaupun sebenarnya belum siap apa2. saya pun termasuk ke dalam golongan orang yang suka ngomongin masalah nikah. konsep tentang nikah pun saya pahami dan saya sempat merinding ketika dikatakan bahwa orang akan mendapatkan yang seimbang dengan dirinya. siapa saya ini???? cuma sampah seperti ini dan bisanya cuma bergantung dari uang orang tua, cuma bisa berbohong ke orang tua, dan penuh dengan keburukan2 yang lain. -----( di akhir nanti akan dibahas lengkap tentang nikah :) )-------.
masih dalam keadaan yang berubah ala kadarnya, seperti hanya mengerjakan sholat (bukan menunaikannya). saya masih tetap merokok dan karena berbekal ilmu agama, saya berani menjawab orang2 yang mengharamkan rokok (walaupun pada akhirnya, saya juga mengharamkan rokok) dan berdebat dengan dia.
waktu pun berlalu, semester 5 sudah selesai, diri sudah merasa cukup pandai dengan agama (padahal masih jauh dan banyak kekurangan). pada suatu hari, saya pernah bermimpi masuk ke dalam surga yang subhanallah banyak makanan yang lezat2, emas, berlian, singgasana yang luas, dan kebaikan yang lainnya. saya sangat senang berada di dalamnya. dan pada mimpi yang sama juga, saya dibawa oleh malaikat untuk masuk neraka. dari kejauhan saya melihat begitu pedihnya siksa neraka dan orang yang keluar dari neraka itu bilang ke saya bahwa saya tidak akan sanggup di dalamnya. pada saat malaikat ingin memasukkan saya ke dalam neraka, beruntunglah teman saya membangunkan saya dan saya pun gak jadi masuk ke dalam neraka. bisa saja pada waktu itu saya meninggal dalam keadaan tidur dan pada saat itu juga saya juga masih belum komplit mengerjakan sholat. padahal hukuman orang yang meninggalkan sholat fardhu sangat besar. saya sangat berterima kasih kepada Allah karena masih memeberikan saya kesempatan untuk memperbaiki diri. mulai saat itulah saya mulai lebih bersemangat lagi untuk mencari agama islam yang sebenarnya dan berusaha untuk melupakan masa lalu.
hari-haripun berlalu, semester 6 pun telah selesai dan saya mengambil kerja praktek di kalimantan selama 2 bulan. di bulan pertama saya merokoknya semakin menjadi aja, maklum tidak ada tempat cerita dan hanya rokok la tempat menghilangkan rasa jenuh. suatu hari, saya teringat perdebatan saya dengan teman saya masalah hukumnya merokok, dan saya pun meminta petunjuk kepada Allah untuk memberikan jawaban dari semua keraguan ini. setelah berdoa, keesokan harinya saya langsung diberi sakit tenggorokan yang cukup berat, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan bekerja pun tidak maksimal. pada saat masih dalam keadaan sakit tenggorokan yang cukup parah itu, saya jalan2 ke mall balikpapan untuk cari2 buku bacaan, dan ketika saya menengok ke suatu tempat, saya langsung melihat buku yang berjudul "haramnya merokok". saya pun langsung membelinya, dan dalam waktu kurang 1 minggu saya udah berhenti total dari merokok (mulanya mungkin dikategorikan perokok berat).
dengan berhentinya merokok itu, perasaan jadi lebih tenang, badan juga lebih sehat, terutama berolahraga jadi tidak gampang capek. saya pun berterima kasih dengan temen yang pernah berdebat dengan saya itu. thanxs friend.
setelah selesai kerja praktek, saya kembali lagi ke bandung untuk kuliah semester 7, dimana semester ini merupakan semester yang paling berat di jurusan teknik industri. semester ini penuh dengan tugas yang sangat banyak dan butuh waktu yang cukup lama untuk pengerjaannya. karena sudah terbiasa deadliner, mulai pengerjaan tugas biasanya h-3 atau h-2 dan selalu tidak tidur minimal 1 hari 1 malam. ketika malam pun berganti dengan fajar yang sebentar lagi akan masuk waktu subuh, tugas yang akan dikumpulkan pukul 7.00 paginya pun masih belum selesai, tetapi telah terdengar kumandang adzan subuh. di sinilah iman yang telah dibentuk sebelumnya diuji, apakah memilih meneruskan tugas atau berhenti sekitar setengah jam untuk menunaikan sholat subuh di masjid.
otak mulai berpikir untuk memilih mengerjakan tugas karena waktu yang tersisa untuk mengerjakan tugas tinggal 2 jam lagi, tetapi hati teringan akan keagungan hadist nabi yang intinya kurang lebih adalah "barang siapa yang mengetahui keutamaan sholat subuh di masjid, maka ia akan rela berjalan meski dengan merayap sekalipun", subhanallah, Allah telah memberikan kenikmatan sebesar itu, kenap tidak kita ambil?? apakah kita mau jadi orang yang merugi?? alhamdulillah, nikmat yang besar ini lebih diutamakan dibandingkan dengan nilai kuliah yang 3 sks ini.
semester 7 selesai, dan masuklah ke semester 8 dimana banyak dari kami yang mulai sibuk dengan tugas akhirnya. ditengah kesibukan ini, saya dikejutkan dengan berita nikahnya temen seangkatan saya. kagum dan iri (pengen juga sih) bercampur menjadi satu di saat itu, ditambah lagi dengan desakan2 atau sindiran2 dari temen supaya segera menyusul. di dalam hati saya berkata: apakah saya sudah siap?? sudah bisakah saya menjadi pemimpin keluarga?? bagaimana nanti istri saya kelak?? saya takut mendapatkan orang yang tidak beriman karena mungkin saya sendiri masih jauh banget dari kriteria orang beriman. saya pun belajar dari pengalaman, pada waktu saya masih "bandel", saya suka dengan cewek yang mungkin sekufu dengan saya pada waktu itu. saya takut ini terjadi lagi. saya sangat takut kalau perasaan ini diberikan kepada orang yang salah lagi. maka mulai saat itu, kalo mau suka ama cewek/akhwat harus benar2 diperhatikan dulu akhlaknya.
setelah dengan penuh pertimbangan mencari "calon", ternyata si calon udah punya "calon". sakit hati?? yaaaa..... adalah sakitnya, tapi mungkin dia emang bukan jodoh kita. toh semuanya udah diatur oleh tuhan semesta alam. mungkin saya tinggal menunggu undangan nikahnya saja :).
setengah tahun berlalu dari pengerjaan Tugas Akhir, saya pun lulus dari ITB dan bekerja di sinar mas group (PT. LPPPI). di sana sangat sepi, bosan, jenuh, jauh dari pusat ilmu, dan lain sebagainya. beruntung di sana saya mendapatkan satu teman akrab yang enak diajak berdiskusi dan memiliki pemahaman yang sama, tapi sayang hubungan kami cuma tidak lebih dari 3 bulan, karena saya resign dari pekerjaan saya (dengan berbagai pertimbangan tentunya). dialah yang membantu saya mengurusi masalah administrasi untuk proses pengunduran diri itu. saya sangat berterima kasih kepada beliau. thanxs JAY.
bersambung................................