agik's blog

Selasa, Desember 30, 2008

teman

bismillahirrahmanirrahim

segala puji hanya untukmu Rabb semesta alam
terima kasih atas apa yang telah engkau berikan kepadaku baik nikmat yang kusadari ataupun tidak, salah satunya adalah nikmat teman yang engkau anugerhkan kepadaku.

sungguh nikmat ini sangat besar pengaruhnya di kehidupanku. ketika sulit tidur aku, aku memikirkan apa saja yang penah kita jalani bersama baik itu suka ataupun duka. di saat itulah aku merasakan bahwa apa yang telah kalian berikan kepadaku itu sampai sekarang aku belum bisa membalasnya.

orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan saya mulai dari kehidupan yang paling hancur sampai sekarang ini adalah kalian-kalian yang selalu kuhormati dan kusayangi...........

  • toyib tri handoko. di saat aku di jurang keterpurukan, nasihat2nya selalu menyentuh hati dan melegakan hati dan dia selalu memberikan pertolongan sekuat apa yang dia mampu tanpa pamrih
  • arif rahman. teman seperjuangan yang selalu mengajak ke kebaikan dan selalu memberikan reminder tentang kemajuan diri aku dan selalu menanyakan apa kabar kepada aku. pertanyaan yang sangat simpel tapi bermakna mendalam
  • ubaidillah zuhdi. teman yang selalu mengajak ke ceria dan memberikan semangat belajar yang tinggi.
  • awaludin. teman yang selalu mendoakanku ketika aku masih di masa kehancuran. terima kasih bantuan doanya selama ini.
saya selamanya bakal berterima kasih kepada kalian yang telah mengisi cerita-cerita kehidupan di dunia ini, semoga kita dipertemukan tuhan di sorganya yang penuh kenikmatan. amin.

ketika saya tidak bisa berbagi kesedihan bersama orang tua, kepada kalianlah saya bercerita. maaf kalau cerita2 itu dibawa dalam bentuk bercandaan karena memang pada dasarnya watak saya sanguinis jadi cukup berat untuk membuat suasana yang cukup serius. walaupun kesedihan lagi memuncak, tapi saya berusaha untuk tidak menampakkannya, dan hanya kalianlah teman sejati yang tetap merasakan adanya kesedihan itu. thanx a lot for all of you..............



cinta dan harapan

bismillahirahmanirrahim

asw,
teman, ketika hati sedang dilanda kesedihan tentunya kita sebagai manusia perlu tempat mengadu dan menuangkan kesedihan kita. Allahlah tentunya tempat kita mengadu, selain itu juga kita memerlukan sedikit renungan untuk meredakan kegalauan kita dan menerima semua ketetapan dari sang khalik, Allah SWT.

ketika membaca lirik nasyid di bawah ini, entah kenapa hati menjadi bergetar dan timbul perasaan haru dan tenang. semoga ini juga bermanfaat untuk teman-teman semua yang sedang atau pernah mengalami kesdihan. jangan biarkan kesedihan mengalahkan semangat kita semua dan membuat kita marah atau tidak menerima ketetapan Allah. yakinlah bahwa apapun yang dari Allah itu pasti baik walaupun menurut kita itu sangat buruk ataupun tidak adil.

Cinta dan Harapan-by Firdaus

Kemarin hanya tinggal kenangan
Bersama peristiwa semalam
Adakah hari ini yang kutempuh
Kan bersinar untuk hari esok
Benarlah apa yang telah dikata
Penantian itu suatu penyiksaan
Kepastian membunuh kerisauan
Ketabahan mendamai keresahan
Dalam dada ada bara cinta yang menyala
Dalam cinta ada kita berdua
Tiada siapa bisa menguntai rindu di jiwa
Dengan iman dapat kita membendungnya

Hanya kudrat Tuhan
Yang bisa menyatukan dan bisa meleraikan
Cinta sesama insan
Rahmat kasih sayang yang amat diharapkan
Tuk kita abadikan
Kasih di alam cinta
O bahagia

Selasa, Desember 09, 2008

almanhaj

http://www.almanhaj.or.id/category/view/30/page/1

ketika Allah menjadi pilihan utama

asw, ini ada renungan yang saya ambil dari salah seorang koordinator majelis sehati daarut tauhid jakarta. semoga menyentuh hati dan dapat dijadikan ibroh bagi kita semua. amin
Oleh : Rico Atmaka

Sahabat-sahabat, ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah dan menyegerakannya.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah. Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku nikahi seorang wanita tegar dan begitu berbakti kepada suami.Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula, aku mencoba membahagiakan dia.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan kelebihan istriku, yang rasanya sulit aku tandingi.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang wanita, istri dan ibu anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu. Amin.
Sahabat-sahabat, kalau Allah menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati, yang menentramkan jiwa, yang…..yang.
…yang……dan 1000 “yang”……lainnya…..Karena semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan. Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu segalanya.
Sahabat-sahabat, ketika usiaku 25 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.
Ketika usiaku 30 tahun, semua orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.
Ketika usiaku 35 tahun, aku bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.
Ketika aku minta yang cantik, aku berpikir sudah tampankah aku?Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku?
Ketika aku meminta sedikit….. Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.
Dan ketika aku meminta sedikit…sedikit. ..sedikit. ..lebih sedikit….. Ya Allah, siapapun wanita yang langsung menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku. Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan. Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih banyak. Kini, aku menjadi suami dari seorang istri yang melahirkan dua orang anakku.
Sahabatku, 10 tahun harus aku lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak. Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada yang sudah aku jalani. Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu 10 tahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh. Harus lebih cepat!!! Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua. Amin.

Jumat, Desember 05, 2008

idealisme

bismillahirahmanirrahim
apa sebenarnya makna idealisme??
sejauh mana kita bisa memperjuangkan idealisme kita??
apa saja hal yang bisa membuat orang menghilangkan idealismenya??

saya sejujurnya sangat salut dengan orang yang memiliki idealisme yang dia pegang kokoh walaupun keadaan sudah sangat mendukungnya untuk melepaskan idealismenya. tapi, hari ini saya melihat dimana idealisme itu dikalahkan oleh keadaan. spontan saja, pandangan saya terhadap orang itu langsung berubah 180 derajat. yang tadinya saya cukup mengagumi beliau tetapi sekarang susah untuk mempercayainya. apakah benci ini disalahkan oleh agama?? saya pikir ini tidak melanggar benci yang disyariatkan oleh agama karena idealisme yang dilanggar adalah idealisme yang berkaitan dengan agama.

yang salahnya mungkin karena kebencian ini tidak hanya didasari karena pelanggaran agama saja tetapi karena adanya kekecewaan terhadap sosok orang yang pernah dikagumi. ya Allah kupasrahkan saja semua kejadian ini untuk engkau, baik dan buruknya hanyalah engkau yang tahu. kami sebagai manusia hanyai menilai ini baik dan ini buruk dari logika dan nafsu kami pribadi semata.

berat untuk menerima ini semua jika kita belum menjadi pribadi yang mukhlish. tetapi saya yakin dengan banyaknya cobaan yang dialami oleh manusia maka dia akan menjadi pribadi yang mukhlish dan rela menerima ketetapan Allah. segala kebaikan memang berasal dari engkau ya tuhanku.

Kamis, Desember 04, 2008

istikharah

sebagian dari kita termasuk saya sendiri masih bingung mengenai shalat istikharah. mungkin dikarenakan ilmu yang masih sangat kurang dan pendapat2 dari orang yang tidak ada dasarnya ketika mengutarakan pendapat.

Di sini ada beberapa perkara penting yang wajib kita perhatikan:
  1. Istikharah dilakukan setelah menunaikan shalat dua rakaat selain shalat shalat fardhu (Tahiyyatul Masjid, atau setelah shalat sunnah lainnya).

  2. Do'a istikharah dilakukan setelah shalat, bukan di dalam shalat.

  3. Boleh mengulang-ulang istikharah, karena ini adalah do'a, dan mengulang-ulang do'a adalah dianjurkan.

  4. Sebagian orang menyangka bahwa setelah melakukan shalat Istikharah, seseorang akan melihat sesuatu dalam mimpinya. Hal ini tidak berdasar. Pada prinsipnya, jika seseorang telah melakukan shalat Istikharah, hatinya menjadi tenang dengan pilihannya, maka tujuan istikharah telah terpenuhi. Bukan seperti yang diduga sebagian orang bahwa jika seseorang tidak bermimpi, maka dia harus mengulangi istikharahnya lagi hingga ia bermimpi. (tulisan ini saya tebalkan karena ini banyak diutarakan oleh orang2 umum mengenai hasil shalat istikharah)

  5. Shalat Istikharah hukumnya dianjurkan, bukan wajib.

  6. Ibnu `Umar radhiallahu’anhuma berkata: Seseorang benar-benar beristikharah kepada Allah Ta'ala, lalu Dia menjadikan baik pilihannya itu, kemudian dia kesal kepada Rabb-nya, Namun tidak berapa lama kemudian dia melihat bahwa kesudahan yang baik telah dipilihkan untuknya (oleh Allah).'
untuk mendukung poin di atas, saya merujuk ke dalil sebagai berikut:


إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعِيشَتِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعِيشَتِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ قَالَ وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ


`Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat dari selain shalat fardhu, kemudian hendaklah mengucapkan: 'Ya Allah, aku beristikharah kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta penilaian-Mu dengan kemampuan-Mu dan aku meminta kepada-Mu dari karunia-Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui perkara ini lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku-, maka putuskanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku di dalamnya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa itu buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku maupun kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku- maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya serta putuskanlah yang terbaik untukku di mana pun berada, kemudian ridhailah aku dengannya.' Dan hendaklah is menyebutkan hajatnya.'' (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya)

kebimbangan hati

bismillahirahmanirrahim
setiap kita tentu pernah mengalami kebimbangan hati, baik dalam menentukan suatu pilihan yang kecil sampai ke penentuan pilihan yang besar.
sebagai orang yang beragama islam, alhamdulillah Allah telah memudahkan kita sebagai hambanya untuk meredakan kebimbangan hati itu. melalui rasulullah SAW, Allah memerintahkan kita untuk berdoa sebagai berikut:

"Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagi dan berkahilah aku di dalam masalah ini. Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini buruk untukku, agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan dimana pun kebaikan itu berada dan ridhailah aku dengan kebaikan itu". (HR Al Bukhari)

Mengenai Saya

bandung, jawa barat, Indonesia
cuma orang biasa